
TOP LINE – Jakarta – Dalam acara Kongres III Partai NasDem dengan tema “Nasdem Rumah Perempuan Kebangsaan” yang berlangsung pada Kamis, 25 Juli 2024, di Ballroom NasDem Tower, Jakarta Pusat, politisi Amelia Anggraini menyampaikan langkah-langkah penting untuk mencapai kesetaraan perempuan di Indonesia.
Amelia Anggraini menekankan pentingnya edukasi dan perubahan paradigma budaya patriarki sebagai langkah fundamental menuju kesetaraan gender.
Dalam wawancara eksklusif dengan Berita Top Line, Amelia mengungkapkan pandangannya mengenai berbagai isu perempuan, mulai dari budaya patriarki hingga kesetaraan gender dalam hukum dan kehidupan sosial.
Amelia Anggraini adalah politisi wanita Indonesia dan anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Fraksi Partai NasDem.
Ia juga merupakan deklarator dan pengurus pusat organisasi Garda Wanita Malahayati (Garnita) Nasional Demokrat, serta Bendahara Umum Gerakan Massa Buruh (GEMURUH) NasDem.
Sebagai Ketua Perlindungan Perempuan dan Anak, Amelia menekankan pentingnya optimalisasi peran politik perempuan.
Menurutnya, partisipasi perempuan dalam politik masih rendah karena kurangnya sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya keterlibatan mereka di bidang ini.
Dengan masuk ke dunia politik, perempuan dapat memberikan kontribusi dan gagasan terhadap kebijakan-kebijakan yang penting bagi mereka.
Amelia juga menyoroti upaya pemerintah dalam menekan angka stunting. Ia menekankan bahwa program 1000 hari pertama kehidupan anak adalah program penting yang perlu diaktifkan melalui Posyandu.
“Peran Posyandu dalam penyuluhan pentingnya asupan makanan bergizi sejak masa kandungan hingga 1000 hari kelahiran anak sangat krusial, terutama di daerah terpencil dan terluar,” ujar Amelia.
Terkait budaya patriarki yang masih kuat di masyarakat Indonesia, Amelia menyarankan perubahan paradigma melalui pendidikan.
“Perempuan harus diperjuangkan secara kolektif oleh kelompok kepentingan, dan seluruh elemen masyarakat harus berpikir bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Tidak boleh ada diskriminasi dalam mengakses bidang pendidikan, ekonomi, dan politik,” tegas Amelia.
Untuk memulai kesetaraan perempuan dalam dunia pendidikan, Amelia menekankan pentingnya membuka akses pendidikan yang lebih besar bagi perempuan.
“Selain menyiapkan jumlah kursi di lembaga pendidikan, perubahan cara pandang terhadap budaya patriarki juga perlu dilakukan agar kesetaraan gender dapat terwujud,” pungkasnya.