Proyek Irigasi Miliaran Rupiah di Purwakarta Diduga Baru Sebulan Selesai Sudah Retak Parah

Proyek Irigasi Miliaran Rupiah di Purwakarta Diduga Baru Sebulan Selesai Sudah Retak Parah
Proyek Irigasi Miliaran Rupiah di Purwakarta Diduga Baru Sebulan Selesai Sudah Retak Parah

PURWAKARTA, Berita Top Line – Proyek peningkatan jaringan irigasi permukaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Purwakarta di wilayah Cisagu 4 diduga mengalami masalah kualitas pekerjaan, Selasa, (16/12/2025).

Proyek bernilai miliaran rupiah tersebut dilaporkan telah mengalami kerusakan meski baru sekitar satu bulan selesai dikerjakan.

Berdasarkan data yang dihimpun, proyek tersebut memiliki Nomor SPMK 08/SPMK.SDA/PEN DI CISAGU 4/DPUTR/VII/2025 dengan masa kontrak terhitung sejak 30 Juli hingga 26 November 2025 atau selama 120 hari kalender.

Nilai kontrak proyek mencapai Rp 2.801.928.300,00 yang bersumber dari APBD Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2025, dengan pelaksana pekerjaan CV. Silih Wangi.

Namun ironisnya, hasil pekerjaan irigasi tersebut kini disorot publik. Pasalnya, di beberapa titik saluran irigasi ditemukan retakan yang cukup besar, meskipun proyek tersebut belum lama dinyatakan selesai.

Sebelumnya, awak media sempat melaporkan kepada pihak DPUTR terkait adanya pekerjaan irigasi yang dilakukan tanpa menebang pohon kelapa yang berada tepat di jalur irigasi. Setelah dilakukan pengecekan ulang, memang benar pohon kelapa tersebut telah ditebang.

Namun diduga, penebangan hanya dilakukan pada bagian batang, sementara akar pohon tidak dicabut, sehingga berpotensi menjadi penyebab utama terjadinya keretakan pada bangunan irigasi.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh warga sekitar lokasi proyek.
“Iya pak, sebelumnya ada pohon kelapa di situ, cuma sudah ditebang dan diaci lagi. Ada juga yang sudah retak pak di sebelah sana,” ujar seorang warga sambil menunjuk ke arah titik irigasi yang dimaksud.

Awak media kemudian mendatangi lokasi yang ditunjukkan warga, dan benar saja, di beberapa titik saluran irigasi terlihat retakan cukup parah yang memicu kekhawatiran akan ketahanan bangunan dalam jangka panjang.

Mandor yang mengerjakan saat di hubungi via pesan WhatsApp dengan santainya hanya menjawab singkat ‘Siap om hatur nuhun infona, Masih pemeliharaan”

Mengingat anggaran yang dikucurkan mencapai miliaran rupiah, masyarakat berharap hasil pekerjaan memiliki kualitas yang baik dan tahan lama. Namun kenyataan di lapangan justru menimbulkan tanda tanya besar terkait pengawasan teknis dan kualitas pelaksanaan proyek tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pihak DPUTR Kabupaten Purwakarta belum dapat dikonfirmasi untuk memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi terkait dugaan kerusakan proyek irigasi tersebut.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *