Puluhan Siswa Diduga Keracunan Menu MBG, Dapur SPPG Tanpa SLHS Disorot

Puluhan Siswa Diduga Keracunan Menu MBG, Dapur SPPG Tanpa SLHS Disorot

Bogor, Top Line — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi perhatian publik setelah puluhan siswa dari SDN 2 Batutulis, SDN 3 Batutulis, SD Lawanggintung, dan sekolah PUI Kota Bogor mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG pada Jumat (14/11/2025).

Insiden terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Para siswa tiba-tiba merasakan mual, pusing, dan muntah sesaat setelah mengonsumsi makanan yang diproduksi oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) La Isola Batutulis.

Temuan awal mengungkap bahwa dapur SPPG tersebut belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan. Padahal, SLHS merupakan persyaratan wajib bagi setiap penyelenggara layanan makanan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga serta ketentuan keamanan pangan dalam UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh SPPG harus beroperasi hanya setelah memenuhi standar kesehatan yang berlaku.

“Saya sangat prihatin. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang. Semua SPPG wajib mengantongi SLHS dari Dinas Kesehatan. Kebetulan SPPG yang hari ini menjadi sumber insiden adalah SPPG baru dan memang belum memiliki SLHS,” ujar Dedie, Jumat (14/11).

 

Ia menjelaskan bahwa SPPG tersebut semestinya baru menjalani pelatihan teknis pada hari berikutnya. Namun operasional yang dilakukan lebih awal tanpa persyaratan lengkap justru memicu insiden yang membahayakan siswa.

“Harus ada kehati-hatian. Jangan mengabaikan urusan kesehatan anak-anak kita. Jangan sampai hanya karena kecerobohan, anak-anak menjadi korban,” tambahnya.

 

Dinas Kesehatan Kota Bogor telah memberikan penanganan medis kepada seluruh siswa yang terdampak. Hingga laporan terakhir, sebanyak 36 siswa mengalami gejala dan seluruhnya sudah ditangani.

Peristiwa ini kembali menegaskan pentingnya pengawasan ketat dalam pelaksanaan Program MBG. Pemerintah daerah diharapkan memastikan setiap dapur produksi telah memenuhi standar higienitas, keamanan pangan, serta perizinan operasional sebelum melayani konsumsi anak sekolah, demi mencegah insiden serupa terjadi kembali.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *