Paguyuban Cetak Jogja Gelar Talkshow dan Sarasehan Lintas Komunitas: “Tantangan dan Inovasi Bisnis Percetakan di Era Digital”

Paguyuban Cetak Jogja Gelar Talkshow dan Sarasehan Lintas Komunitas: “Tantangan dan Inovasi Bisnis Percetakan di Era Digital”

TOPLINE, YOGYAKARTA (DIY) — Dunia percetakan tengah berada di titik krusial menghadapi perubahan besar akibat disrupsi teknologi digital. Untuk menjawab tantangan tersebut, Paguyuban Cetak Jogja (PCJ) akan menyelenggarakan kegiatan Talkshow dan Sarasehan Lintas Komunitas bertema “Tantangan dan Inovasi Bisnis Percetakan di Era Digital” pada Sabtu, 8 November 2025, bertempat di Indonesia Grafika Expo Jogja 2025, Jogja Expo Center (JEC).

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi, berbagi wawasan, dan diskusi inspiratif antar pelaku industri percetakan, praktisi, serta komunitas kreatif di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Acara menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Samino Setiawan dari Orbit Trust Media Yogyakarta dan Susmini dari Percetakan Banyu Bening yang juga menjabat sebagai Sekretaris 2 Paguyuban Cetak Jogja. Diskusi akan dipandu oleh Cak Lontong KW dari Percetakan Campusiana selaku moderator sekaligus Dewan Penasehat PCJ.

Transformasi digital telah mengubah perilaku konsumen yang kini lebih mengandalkan media daring. Hal ini membuat permintaan terhadap produk cetak tradisional seperti brosur, majalah, dan pamflet menurun signifikan. Data IBISWorld (2024) mencatat, industri percetakan komersial global mengalami penurunan seiring peralihan besar-besaran ke media digital. Sementara di Indonesia, sektor percetakan dan reproduksi media sempat mencatat pertumbuhan negatif sebesar –0,48% (EnviroBehavior Journal, 2021).

Namun, di tengah tantangan tersebut, muncul peluang baru yang menjanjikan. Pertumbuhan pasar digital printing terus meningkat, terutama pada produk-produk personalisasi bernilai tambah seperti kemasan, label, dan merchandise. Menurut Fortune Business Insights (2024), pasar global digital printing diprediksi tumbuh 11,9% per tahun hingga mencapai USD 87,21 miliar pada 2030. Di Indonesia, laju pertumbuhan positif juga tercatat sebesar 5,11% per tahun (6Wresearch, 2024).

Talkshow ini akan membahas strategi adaptasi dan inovasi yang dapat dilakukan pelaku usaha percetakan agar tetap eksis di tengah arus digitalisasi. Di antaranya meliputi pengembangan layanan web-to-print dan print-on-demand, penerapan otomasi proses produksi, serta adopsi konsep eco printing yang ramah lingkungan.

Ketua Panitia Pelaksana, Adi Sari Abadi menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan sektor percetakan lokal, dengan semangat kolaborasi lintas komunitas dan berbagi pengalaman nyata dari para pelaku usaha. “Era digital bukanlah ancaman, melainkan peluang untuk berevolusi. Dengan inovasi dan adaptasi, percetakan dapat tetap menjadi industri yang relevan dan berdaya saing tinggi,” ungkapnya.

Acara terbuka untuk umum, khususnya bagi pelaku usaha percetakan, mahasiswa grafika, dan komunitas kreatif yang ingin memperluas jejaring bisnis. Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui kode QR yang tertera pada poster acara. Untuk informasi lebih lanjut, panitia dapat dihubungi melalui Muchsin (0857-2928-2495) atau Seto (0855-7672-001).

Paguyuban Cetak Jogja mengundang seluruh insan percetakan untuk hadir dan bersama-sama menata masa depan industri grafika Indonesia menuju era digital yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *