TOPLINE, Yogyakarta (DIY) — Dalam upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai sejarah dan pelestarian kawasan cagar budaya, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan Wawasan Kawasan Cagar Budaya Imogiri pada Jumat pagi, 31 Oktober 2025, bertempat di Joglo Darmastuti, Imogiri.
Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Dinas Kebudayaan DIY, yang menekankan pentingnya pelestarian warisan budaya sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan daerah
Tiga narasumber utama hadir memberikan wawasan mendalam:
– Widodo Supranoto, S.IP — membawakan materi Tutur Imogiri: Sejarah Kawasan Cagar Budaya Imogiri, mengulas jejak historis dan nilai simbolik kawasan pemakaman raja-raja Mataram.
– Mujiyono, S.Sn — menyampaikan Filosofi Keris: Sejarah Keris di Imogiri, menggali makna dan peran keris sebagai artefak budaya yang hidup dalam tradisi masyarakat.
– Septian Dhanu Anggoro, S.Ark., M.B.A. — menjelaskan Tata Cara Pelaporan Objek Diduga Cagar Budaya Menurut Undang-Undang, memberikan panduan praktis sesuai regulasi pelestarian
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pejabat Dinas Kebudayaan DIY, pengurus BPKCB Imogiri, serta perwakilan dari delapan kalurahan di wilayah Imogiri. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal.
Beberapa tokoh penting yang turut hadir antara lain:
– Kepala dan Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY
– Ketua dan Sekretaris BPKCB Imogiri
– Para pengarah dan anggota BPKCB Imogiri
– Tenaga pendamping serta staf Dinas Kebudayaan
– Perwakilan dari Kalurahan Wukirsari, Imogiri, Girirejo, Karangtalun, Karangtengah, Kebonagung, Sriharjo, dan Selopamioro
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dan pemangku kepentingan semakin memahami pentingnya pelaporan, pelestarian, dan pengembangan kawasan cagar budaya sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
Acara berlangsung dengan penuh antusiasme dan dialog interaktif, menandai langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, komunitas budaya, dan masyarakat.




