TANGERANG, BERITA TOP LINE – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menegaskan komitmennya dalam mempercepat sertifikasi tanah di Indonesia. Pada 2025, program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) ditargetkan menyentuh 1,5 juta bidang.
Penyesuaian ini dilakukan sebagai strategi efisiensi, mengingat sebagian besar tanah telah terdaftar dalam program sebelumnya.

“Tahun ini, targetnya 1,5 juta bidang. Meski lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai 3 juta bidang, langkah ini diambil untuk menyesuaikan kondisi lahan yang tersisa. Namun, program reguler akan terus ditingkatkan,” ujar Nusron Wahid dalam acara Pengkajian Ramadan 1446 H di Auditorium Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (6/3/2025).
Sejak diluncurkan pada 2016, program PTSL telah berhasil menyertipikatkan 55,9 juta hektare tanah, mencapai 79,5% dari total target 70 juta hektare.
Sisa 14,4 juta hektare atau 20,5% yang belum tersertipikasi akan dituntaskan secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan.
“Dulu, kita bisa mendaftarkan 9 hingga 11 juta bidang per tahun. Kini, dengan lahan yang semakin terbatas, pencapaiannya dilakukan secara bertahap. Jika tahun ini terealisasi sekitar 1,4 juta bidang, tahun depan bisa meningkat menjadi 2 atau 3 juta hektare. Dengan pola ini, dalam lima tahun ke depan, kami optimis bisa mencapai 90% pemetaan dan sertifikasi tanah di Indonesia,” jelas Nusron.
Program PTSL diyakini akan semakin memperkuat kepastian hukum atas kepemilikan tanah. Dengan demikian, potensi konflik pertanahan di masa depan dapat ditekan secara signifikan.