TOP LINE – Membangun Sinergi Mahasiswa dan Industri Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Surakarta, Muhammad Figo Andino, berkesempatan mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui magang di PT Humanika Kreatif Design, Bandung, Jawa Barat.
Program ini menjadi ajang pembelajaran nyata yang menghubungkan dunia akademik dengan industri kreatif.
PT Humanika Kreatif Design, yang dipimpin oleh Andang Iskandar, menyatakan bahwa kolaborasi ini sangat membantu, khususnya dalam bidang fotografi dan film.
Aktivitas ini sekaligus mendukung eksplorasi budaya Indonesia dalam konteks seni dan teknologi modern.
Menyoroti Keindahan Samudra melalui Karya Seni
Dalam salah satu program unggulan, Figo terlibat dalam pameran seni bertajuk Widya Segara: Keharmonisan Samudra untuk Budaya Indonesia. Acara ini diselenggarakan pada Minggu, 15 Desember 2024, di Locca Sea House, Jimbaran, Bali.
Pameran ini mengeksplorasi potensi maritim Indonesia sebagai inspirasi seni dan identitas budaya nasional.
Dipimpin oleh Putu Agung Prianta dan melibatkan narasumber I Wayan Westa dan Rizki A. Zaelani, diskusi tersebut mengulas bagaimana lautan dapat menjadi simbol harmoni budaya yang terus relevan di tengah kemajuan teknologi.
Perspektif Narasumber tentang Laut sebagai Inspirasi Budaya
Rizki A. Zaelani, seorang kurator seni dan akademisi, menekankan bahwa Widya Segara bertujuan menginspirasi kreativitas dan persatuan budaya melalui dua tema maritim utama. Ia juga menggarisbawahi tantangan global yang dihadapi dalam melestarikan budaya Indonesia akibat modernisasi.
Sementara itu, I Wayan Westa menambahkan, “Laut bukan sekadar entitas geografis, tetapi simbol kehidupan harmonis yang membentuk sikap nasional dan budaya kita. Proyek ini mendorong apresiasi mendalam terhadap warisan maritim Indonesia sebagai sumber identitas dan persatuan bangsa.”
Landasan Hukum dan Relevansi
Pameran ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia yang menekankan pentingnya lautan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan dan pelestarian budaya maritim.
Menumbuhkan Generasi Peduli Budaya
Melalui program magang ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktik, tetapi juga belajar memahami peran seni dalam memperkuat identitas bangsa. Kolaborasi antara akademisi dan pelaku industri seperti PT Humanika Kreatif Design menjadi model sinergi yang konstruktif dan edukatif.
Berikut adalah landasan hukum terkait ekonomi kreatif yang relevan
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif
Mengatur penyelenggaraan ekosistem ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual untuk mendukung pembangunan nasional.
Pasal 3 menyebutkan bahwa ekonomi kreatif bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan budaya Indonesia di tingkat global.
2. Peraturan Presiden Nomor 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2018–2025
Fokus pada penguatan industri kreatif di berbagai subsektor, termasuk seni pertunjukan, seni rupa, fotografi, dan film, yang menjadi elemen penting dalam pameran seperti Widya Segara.
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
Menegaskan pentingnya pengembangan kebudayaan nasional melalui seni dan teknologi untuk memperkuat identitas bangsa.
Pasal 8 menekankan pemanfaatan sumber daya alam dan maritim untuk mendukung kegiatan budaya.
4. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 10 Tahun 2021
Mengatur pelaksanaan program yang mengintegrasikan pendidikan, industri, dan komunitas kreatif untuk memperluas akses dan kualitas ekonomi kreatif di Indonesia.
Landasan hukum ini memperkuat bahwa program seperti magang MBKM dan pameran Widya Segara memiliki peran strategis dalam mendukung ekonomi kreatif, melestarikan budaya, dan memajukan identitas nasional Indonesia di tingkat global.
