Pelayanan Natal Di Rutan Depok wujud Pembinaan Humanis WBN

Pelayanan Natal Di Rutan Depok wujud Pembinaan Humanis WBN
Pelayanan Natal Di Rutan Depok wujud Pembinaan Humanis WBN

DEPOK, Berita Top Line – Pembinaan warga binaan tidak hanya berorientasi pada penegakan disiplin dan kepatuhan terhadap aturan, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan, spiritualitas, dan pembentukan karakter.

Prinsip inilah yang tercermin dalam Pelayanan Kasih Natal Tahun 2025 yang diselenggarakan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Depok, sebagai bagian dari komitmen pembinaan kepribadian yang menyeluruh dan berkelanjutan.

Kegiatan pelayanan rohani ini berlangsung dalam suasana khidmat, tertib, dan penuh sukacita, dengan melibatkan warga binaan beragama Kristen serta jajaran petugas pemasyarakatan. Ibadah Natal tidak sekadar menjadi agenda seremonial tahunan, melainkan sarana refleksi, penguatan iman, dan penanaman nilai moral yang relevan dengan proses pembinaan di lingkungan pemasyarakatan.

Pelaksanaan Pelayanan Kasih Natal Tahun 2025 merupakan wujud nyata pemenuhan hak beribadah bagi warga binaan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, yang menegaskan bahwa setiap warga binaan berhak menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.

Ketentuan ini juga diperkuat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, yang hingga kini tetap menjadi rujukan dalam praktik pembinaan.

Kepala Rutan Kelas I Depok, Agung Nurbani, menyampaikan bahwa pembinaan rohani merupakan bagian integral dari sistem pemasyarakatan modern yang berorientasi pada pemulihan dan reintegrasi sosial. Menurutnya, pendekatan humanis dan religius mampu membangun kesadaran diri warga binaan agar lebih siap kembali ke tengah masyarakat.

“Ibadah dan pelayanan rohani menjadi ruang pembinaan batin yang penting. Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga memperoleh penguatan nilai, harapan, dan semangat untuk memperbaiki diri,” ujar Agung Nurbani dalam sambutannya.

Kegiatan ini terlaksana berkat sinergi antara Kelompok Kerja Penyuluh Lapas dan Pemasyarakatan Persekutuan Gereja (POKJA PLP-PG) bersama Pdt. Ir. Yoel Indrasmoro, S.Th, yang secara konsisten mendukung pelayanan keagamaan di lingkungan pemasyarakatan. Kolaborasi ini mencerminkan kemitraan strategis antara negara dan elemen masyarakat dalam mendukung pembinaan warga binaan secara berkelanjutan.

Selain pelaksanaan ibadah Natal, rangkaian kegiatan juga diisi dengan penyerahan bingkisan kasih kepada warga binaan. Penyerahan ini bukan sekadar simbol perayaan, melainkan wujud perhatian dan empati yang menegaskan bahwa warga binaan tetap diperlakukan sebagai manusia yang memiliki martabat dan hak untuk diperhatikan.

Dalam konteks pemasyarakatan, kegiatan semacam ini sejalan dengan semangat pemasyarakatan yang berkeadilan dan berperikemanusiaan, sebagaimana menjadi arah kebijakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Pembinaan kepribadian melalui pendekatan keagamaan diyakini mampu menekan potensi konflik, meningkatkan stabilitas keamanan, serta menciptakan lingkungan rutan yang lebih kondusif.

Dari sisi warga binaan, Pelayanan Kasih Natal menjadi ruang penguatan psikologis dan spiritual. Momentum Natal dimaknai sebagai kesempatan untuk merefleksikan perjalanan hidup, menumbuhkan sikap saling memaafkan, serta membangun tekad untuk menjalani masa pembinaan dengan lebih positif dan bertanggung jawab.

Secara institusional, penyelenggaraan Pelayanan Kasih Natal Tahun 2025 ini sekaligus memperkuat citra Rutan Kelas I Depok sebagai unit pelaksana teknis yang konsisten menerapkan prinsip pelayanan publik yang inklusif, humanis, dan berorientasi pada pemulihan. Dukungan aktif pimpinan rutan menunjukkan kepemimpinan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pembinaan warga binaan.

Ke depan, Rutan Kelas I Depok berkomitmen untuk terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung pembinaan keagamaan dan sosial. Melalui pendekatan yang holistik, diharapkan warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga memperoleh bekal moral dan spiritual untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik di tengah masyarakat.

Pelayanan Kasih Natal Tahun 2025 menjadi pengingat bahwa pemasyarakatan sejatinya adalah proses memanusiakan manusia—membangun harapan, menanamkan nilai, dan membuka jalan menuju perubahan yang bermakna.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *