
JAKARTA, Berita Top Line — Aktor senior Reza Rahadian menorehkan langkah baru dalam kariernya dengan meluncurkan film debut sebagai sutradara berjudul Pangku (judul internasional: On Your Lap).08/08/2025
Karya ini akan bersaing di program Vision Busan International Film Festival (BIFF) 2025, yang berlangsung pada 17–26 September 2025.
Selain berkompetisi di festival internasional bergengsi, Pangku telah resmi mengumumkan jadwal tayang nasional pada 6 November 2025. Kehadirannya di layar lebar diharapkan memberi warna baru bagi perfilman Indonesia.
Kisah Perempuan Bertahan Hidup
Film ini menyoroti perjalanan Sartika (Claresta Taufan), perempuan muda yang tengah hamil dan berjuang mencari kehidupan lebih baik. Ia bertemu Maya (Christine Hakim), pemilik kedai kopi di jalur Pantura, yang merawatnya hingga proses persalinan.
Namun, demi bertahan hidup, Sartika harus menghadapi realitas keras dunia “kopi pangku” sebelum akhirnya dipertemukan dengan Hadi (Fedi Nuril), sopir truk ikan yang membawa harapan baru.
Lagu legendaris “Ibu” karya Iwan Fals turut mengiringi trailer resmi, menambah kedalaman emosional pada kisah perjuangan perempuan dalam film ini.
Kolaborasi Bintang Lintas Generasi
Selain Claresta Taufan, Fedi Nuril, dan Christine Hakim, film ini menghadirkan sederet aktor ternama seperti Devano Danendra, Shakeel Fauzi, Jose Rizal Manua, Reza Chandika, Lukman Sardi, hingga Nai Djenar Maisa Ayu. Kehadiran mereka memperkuat kualitas ansambel pemeran.
Christine Hakim menilai kepemimpinan Reza Rahadian sebagai sutradara mampu menciptakan atmosfer kerja yang nyaman meski proses produksi menantang.
“Semoga film ini memberi warna berbeda dan mendukung kemajuan industri film Indonesia,” ujarnya.
Inspirasi dari Fenomena Sosial
Menurut Reza Rahadian, Pangku terinspirasi dari realitas sosial “kopi pangku” di jalur Pantura, sebuah cara bertahan hidup yang lahir dari keterpaksaan.
Produser Arya Ibrahim menambahkan, film ini menyoroti keputusan-keputusan sulit yang sering diambil demi kelangsungan hidup, meski kerap dipandang negatif.
Claresta Taufan menggambarkan karakter Sartika sebagai sosok ibu yang tangguh. “Lewat film ini, aku merasakan bagaimana perempuan berjuang bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk keluarganya,” ungkapnya.
Prestasi Internasional
Sebelum sampai ke layar bioskop, Pangku telah melalui perjalanan panjang di kancah internasional.
Film ini meraih White Light Post-Production Award di JAFF Future Project 2024, dipresentasikan di Hong Kong – Asia Film Financing Forum (HAF23), serta terpilih dalam HAF Goes to Cannes Program di Cannes Film Festival 2025.
Tidak hanya itu, Pangku juga berpartisipasi dalam Far East in Progress, Focus Asia 2025 di Far East Film Festival dan mendapatkan dukungan pendanaan dari Red Sea Fund for Post-Production. Prestasi ini menegaskan kualitas film Indonesia di panggung dunia.
Dukungan Hukum dan Industri Kreatif
Keberhasilan ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman, yang menekankan pentingnya film sebagai media budaya, pendidikan, hiburan, sekaligus sarana diplomasi budaya.
Hadirnya Pangku di ajang internasional menjadi bukti kontribusi insan film Indonesia dalam membawa nilai sosial dan kemanusiaan ke ranah global.
Diproduksi oleh rumah produksi Gambar Gerak yang didirikan Reza Rahadian bersama Arya Ibrahim, serta ditulis bersama Felix K. Nesi, film Pangku bukan hanya hiburan, tetapi juga refleksi sosial.
Kehadirannya di BIFF 2025 sekaligus peluncuran nasional pada 6 November mendatang menjadi momentum penting bagi kebangkitan perfilman Indonesia.
Ikuti perkembangan film ini melalui akun resmi:
📲 Instagram: @gambargerakfilm | @filmpangku
📲 Twicer: @gambargerakfilm
🔖 Hashtag: #GambarGerakFilm #FilmPangku