
JAWA BARAT, Berita Top Line – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov Muaythai) Jawa Barat (Jabar) 2025 resmi berakhir di GOR Bima, Kota Cirebon, pada 10–15 Agustus 2025. Ajang ini diikuti 270 atlet dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Barat, menjadi panggung pencarian bibit unggul untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.
Ketua Umum Pengcab Muaythai Kota Bogor, Yoga Arhan, mengapresiasi perjuangan atletnya yang mampu membawa pulang 1 emas, 2 perak, dan 4 perunggu dari total 11 atlet yang turun bertanding. Menurutnya, raihan ini adalah langkah awal yang harus dijaga konsistensinya.
“Jangan cepat puas. Tantangan sebenarnya ada di Porprov tahun depan. Tugas kita membina atlet secara menyeluruh agar siap menghadapi persaingan yang lebih ketat,” ujar Yoga, Jumat (15/8/2025).
Ia menegaskan, Kejurprov merupakan agenda rutin tahunan yang digelar Pengprov Muaythai Jabar sebagai bagian dari pembinaan berjenjang. Event ini juga menjadi seleksi awal menghadapi Babak Kualifikasi (BK) Porprov 2026.

GOR Bima Cirebon jadi saksi 270 atlet beradu skill demi tiket Porprov. Kota Bogor bawa pulang 1 emas, 2 perak, 4 perunggu dari 11 atlet!
Yoga Arhan: “Jangan cepat puas, Porprov 2026 menanti!”
Sejalan dengan itu, Ketua Harian Pengcab Muaythai Kota Bogor, Umar Jagad, menilai Kejurprov kali ini menjadi tolok ukur pembinaan yang baru berjalan tiga bulan.
“Prestasi ini membuktikan bahwa dengan kerja sama pelatih, atlet, dan official, kita bisa bersaing meski kepengurusan baru berjalan beberapa bulan. Atlet yang belum lolos di Kejurprov harus tetap semangat, karena jalan menuju Porprov 2026 masih panjang,” kata Umar.
Selain menjadi ajang kompetisi, Kejurprov juga memiliki nilai strategis dalam pembinaan olahraga daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, yang menegaskan peran pemerintah daerah dan induk organisasi olahraga dalam mengembangkan prestasi atlet.
Pengcab Muaythai Kota Bogor menargetkan persiapan yang lebih matang di BK Porprov 2026, termasuk peningkatan intensitas latihan, evaluasi teknik, dan penguatan mental bertanding.
“Kami optimistis, ke depan atlet-atlet Kota Bogor tidak hanya berprestasi di tingkat provinsi dan nasional, tapi juga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” tutup Yoga.