BERITA TOP LINE, BEKASI — Dalam rangka memperingati 10 Muharram 1447 Hijriah, Paguyuban Gemilang menggelar kegiatan sosial berupa santunan kepada 100 anak yatim di Masjid Jamie An-Nur, Kampung Lio, RT 005 RW 003, Desa Wibawamulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu pagi (6/7/2025).
Kegiatan bertema “Wujudkan Anak Yatim Gemilang” ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, pengurus paguyuban, serta perwakilan organisasi sosial kemasyarakatan setempat.
Ketua Paguyuban Gemilang, Asep Basuki Rahmat atau yang akrab disapa Abe, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk syukur sekaligus ajang mempererat tali silaturahmi dengan warga sekitar.
Ia menegaskan pentingnya perhatian terhadap anak yatim sebagai bagian dari kewajiban sosial umat Islam.
> “Menyantuni anak yatim di bulan Muharram adalah momentum untuk memperkuat rasa kepedulian dan solidaritas sosial dalam masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap agar anak-anak yang disantuni diberi kekuatan, kebahagiaan, serta kesuksesan di masa depan. Ia juga mendoakan seluruh warga dan donatur agar mendapat keberkahan hidup.
Ketua pelaksana acara, Aden Soleh, mengungkapkan bahwa santunan ini merupakan agenda rutin tahunan Paguyuban Gemilang.
Ia juga mengungkapkan rencana tahun depan untuk menyelenggarakan kegiatan khitanan massal, bekerja sama dengan rumah sakit sekitar.
> “Kami berharap rencana ini mendapat dukungan dari berbagai pihak agar bisa terlaksana dengan baik,” ungkap Aden.
Ia turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para donatur yang selama ini konsisten memberikan dukungan.
Beberapa tokoh yang disebut turut membantu di antaranya keluarga besar H.M. Kunang, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, serta H. Budi selaku Direktur PT Komala.
> “Semoga Allah membalas kebaikan para donatur dengan balasan yang berlipat ganda,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DPD Garda Pasundan Kabupaten Bekasi, Eka Maulana, turut hadir dan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada anak-anak yatim.
Ia juga mengajak seluruh pihak mendoakan para dermawan agar diberi ganjaran terbaik oleh Allah SWT.
Landasan Hukum dan Nilai Sosial Kegiatan
Kegiatan santunan ini sejalan dengan ketentuan Pasal 34 Ayat (1) UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial juga menegaskan bahwa perlindungan terhadap anak yatim merupakan bagian dari upaya mewujudkan keadilan sosial.
Secara ajaran Islam, menyantuni anak yatim di bulan Muharram merupakan amalan yang sangat dianjurkan, sebagaimana disampaikan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini” — beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan keduanya sedikit.
Paguyuban Gemilang berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam upaya sosial yang membawa manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya anak-anak yatim yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang.
