Bogor, BERITA TOP LINE – Karukunan Wargi Puncak (KWP) melayangkan surat terbuka kepada Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mendesak dibukanya ruang audiensi. Isi suratnya tegas: Puncak dalam kondisi darurat tata ruang, krisis lingkungan, dan ketimpangan ekonomi.
“Kami tak datang membawa protes, tapi membawa solusi. Duduk bersama, atau kita akan kehilangan arah,” tegas KWP dalam pernyataan terbuka.
Kawasan Puncak, ikon wisata nasional sekaligus daerah penyangga ibukota, kini dipertaruhkan nasibnya. KWP tak ingin diam. Mereka membawa 7 agenda strategis yang ditujukan langsung ke meja Bupati.
7 Desakan KWP untuk Masa Depan Puncak
1. Lahan Warga Harus Jelas
Kampung-kampung seperti Naringgul berdiri di atas HGU PTPN. Legalitasnya harus segera diselesaikan secara adil dan manusiawi.
2. Pasar Cisarua Harus Ditata, Pedagang Harus Dijaga
Bukan sekadar perbaikan fisik, tapi penataan menyeluruh demi hak hidup pedagang lokal.
3. Wisata Jangan Sekadar Cantik, Tapi Harus Bijak
Dukungan revitalisasi Rest Area Gunung Mas jadi Alun-Alun Purnawarman, plus dorongan rencana induk wisata yang selaras tata ruang nasional.
4. Bangunan Ilegal Harus Ditindak, Tapi Rakyat Jangan Disingkirkan
Penegakan aturan harus berjalan, tapi dengan pendekatan yang membina, bukan menggusur membabi buta.
5. KWP Siap Jadi Mitra Pemerintah, Bukan Penonton Pinggiran
Dalam program sosial, budaya, hingga lingkungan – KWP siap turun langsung sebagai pelaksana bersama.
6. Bentuk Forum Bersama: Rakyat, Pengusaha, Pemerintah Duduk Satu Meja
Dialog harus dilembagakan. Isu lingkungan, konservasi, ekonomi rakyat harus ditangani kolektif.
7. KWP Bukan Oposisi, Tapi Penyeimbang yang Siap Mengawal Kebijakan
Suara rakyat perlu dijaga. KWP siap jadi mitra kritis – mendukung yang berpihak, mengoreksi yang melenceng.
Ekonomi Rakyat di Titik Kritis
KWP menegaskan: Puncak tak hanya soal lanskap dan lalu lintas, tapi soal perut rakyat. Banyak warga yang hidup dari sektor informal kini terpinggirkan. Ruang usaha makin sempit, sementara arus wisatawan lokal dan mancanegara terus berdatangan.
“Puncak butuh kawasan tertata. Tapi lebih dari itu: rakyat butuh ruang hidup dan penghidupan yang adil.”
Ruang-ruang produktif warga dari kios kecil, ladang teh, sampai kerajinan lokal harus dipulihkan dan disinkronkan dengan arus pariwisata. Wisata berkelas dunia tak boleh menginjak ekonomi rakyat kecil.
Harapan untuk Rudy: Wujudkan KUTA UDAYA WANGSA, Jangan Sekadar Slogan!
KWP menaruh harapan pada komitmen Bupati Rudy Susmanto. Mereka percaya semangat “Bogor Istimewa, Kuta Udaya Wangsa” bukan hanya untuk kota, tapi juga harus nyata terasa di lereng-lereng Puncak.
“Kami percaya, Rudy bukan hanya pemimpin administratif. Tapi pelayan rakyat. Puncak menunggu tindakan, bukan janji.”
Kata KWP: “Puncak Tak Butuh Panggung, Tapi Kemauan Politik dan Kerja Nyata”
KWP menegaskan akan terus bergerak. Bukan untuk mengganggu, tapi untuk menjaga. Puncak harus jadi kawasan yang tertib ruang, kuat budayanya, lestari lingkungannya, dan adil ekonominya.
Penulis : Joe Salim
Posted inKabar Daerah
KWP : Surat Terbuka untuk orang Nomor Satu Kabupaten Bogor, Saatnya Bupati Turun Tangan, Puncak Butuh Arah, Rakyat Butuh Nafas!
