TOP LINE, Bandung (Jawa Barat) — Tokoh Jawa Barat sekaligus Ketua DPRD Jabar periode 1999–2004, Eka Santosa, menyoroti sejumlah catatan penting dalam 100 hari kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. P
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Sarasehan Kaukus Ketokohan Jawa Barat di Alam Santosa, Pasir Impun, Kabupaten Bandung, Jumat (30/5/2025).
Dalam forum tersebut, Eka mengapresiasi hasil survei publik berbasis media sosial yang menunjukkan tingkat kepuasan terhadap Dedi Mulyadi mencapai 94%.
Namun ia menekankan bahwa angka tersebut belum mencerminkan kebijakan nyata yang dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
“Angka itu baru persepsi. Belum menunjukkan seberapa adil dan meratanya kebijakan gubernur di seluruh wilayah Jawa Barat,” ujarnya.
Eka juga menyinggung soal nasib para jurnalis yang menurutnya masih belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
Ia menilai profesi wartawan belum dianggap sebagai bagian penting dari pembangunan daerah.
“Banyak wartawan yang bekerja tanpa gaji tetap dan belum mendapat perlindungan maupun perhatian dari pemerintah. Padahal mereka juga rakyat Jawa Barat yang berjuang menafkahi keluarga,” tegasnya.
Menurut Eka, latar belakang birokrasi dan politik Dedi Mulyadi yang pernah menjabat sebagai Bupati dan Anggota DPR RI seharusnya membuatnya paham pentingnya membangun kebijakan yang inklusif dan konstitusional, termasuk dalam hal kesejahteraan pers.
Ia menegaskan bahwa kritik yang disampaikannya bukan bersifat politis, melainkan bentuk kepedulian terhadap arah pembangunan Jawa Barat.
“Ini murni untuk mengingatkan dan mengawal. Tidak ada niat politik apalagi menjatuhkan. Semua demi kebaikan bersama,” tutupnya.