Jakarta, BERITA TOP LINE — Wakil Menteri ATR/Waka BPN, Ossy Dermawan, menegaskan komitmennya mendukung penanganan dan pengurangan risiko banjir dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kemenko PMK, Jakarta.
Menurutnya, penyelesaian masalah banjir, khususnya di kawasan Jabodetabek-Punjur, harus dilakukan secara kolaboratif lintas sektor. “Kita harus mengedepankan sinergitas daripada saling menyalahkan,” ujar Ossy. Pada 27/03/2025
Ia menyoroti pentingnya implementasi Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Perkotaan Jabodetabek-Punjur sesuai Perpres No. 60 Tahun 2020. Tantangan utamanya terletak pada pelaksanaan dan pengawasan di lapangan.
Salah satu upaya konkret yang tengah digarap pemerintah adalah normalisasi Sungai Ciliwung, yang dijadwalkan mulai setelah penetapan lokasi pada akhir April 2025.
Ossy juga menyampaikan, Kementerian ATR/BPN siap mendukung pengamanan badan air, termasuk penertiban pelanggaran tata ruang serta sertifikasi tanah di sempadan sungai.
Bila ada kepemilikan lama, akan dipertimbangkan pengadaan tanah bersama pemerintah daerah.
Tiga langkah strategis ATR/BPN untuk penanganan banjir antara lain: revisi rencana tata ruang di tingkat daerah, sertifikasi tanah di kawasan rawan banjir, serta pengadaan tanah untuk proyek pengendalian banjir.
Menko PMK Pratikno menutup rapat dengan menekankan pentingnya pendekatan ekosistem yang menyeluruh dari hulu ke hilir. “Hari ini kita susun rencana aksi konkret untuk mencegah risiko banjir di Jabodetabek,” tegasnya.
Rapat turut dihadiri pejabat tinggi dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten, serta perwakilan instansi terkait. Plt. Dirjen Tata Ruang Reny Windyawati turut mendampingi Wamen ATR/BPN.
