Sleman, 2 April 2025, BERITA TOP LINE – Keluarga besar Trah Ranasentanan kembali menggelar Syawalan ke-40 di kediaman Endro Wibowo, Dusun Blunyah, Trimulyo, Sleman. Acara yang dihadiri lebih dari 150 orang ini menjadi momentum penting dalam mempererat tali persaudaraan dan melestarikan nilai-nilai luhur keluarga.
Hendri Hendradi, mewakili keluarga tuan rumah, menegaskan pentingnya menjaga tradisi yang telah berlangsung sejak 1985 ini. “Syawalan ini bukan sekadar pertemuan, tetapi warisan budaya yang harus kita teruskan hingga anak cucu kita,” ujarnya.

Mardiyono, pengurus Trah Ranasentanan, menjelaskan bahwa trah ini berasal dari 10 cikal bakal, yakni Rono Pawiro (Dawung), Niti Pawiro (Blunyah), Pawiro Dimeja (Blunyah), Pawiro Rejo (Blunyah), Cokro Pawiro (Panasan), Ranu Dimejo (Kadisobo), Ahmad Karyo (Ngemplak Blunyah), Suratijo (Kalasan), Karto Rejo (Kadisobo), dan Arjo Marli Suprayan.
Acara diawali dengan bacaan tahlil yang dipimpin oleh H. Sutrisno, dilanjutkan dengan sambutan tuan rumah oleh Hendri Hendradi dan pengurus Trah oleh Mardiyono. Hikmah Syawalan disampaikan oleh Gus Mujib sebelum ditutup dengan sesi sungkeman yang dipimpin oleh Supriadi.
Selain silaturahmi, acara ini juga diisi dengan arisan keluarga serta kegiatan sosial sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Momen ini mencerminkan nilai gotong royong dan kebersamaan yang selaras dengan ajaran Pancasila serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menekankan pentingnya kearifan lokal dalam membangun kebersamaan masyarakat.