TOP LINE – Bandung Barat, – Momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di Bandung Barat, dirayakan dengan meriah. Acara yang digelar di parkir Gyant Kotabaru Parahyangan Padalarang ini, diisi dengan berbagai kegiatan menarik.
Acara tersebut menjadi ajang dan wadah berkumpulnya para insan kesehatan Bandung Barat dari semua kalangan. Diharapkan dapat memperkuat semangat kerja yang profesional dan berdedikasi demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dalam sambutanya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat menyampaikan bahwa peringatan ini mendukung transformasi kesehatan yang sedang digagas Kementerian Kesehatan.
“Kami ingin menularkan semangat transformasi ini ke seluruh jajaran kesehatan di Bandung Barat, khususnya dalam pelayanan primer, pelayanan rujukan, serta transformasi digital,” ujarnya. Ia berharap, masyarakat Bandung Barat menjadi lebih sehat, kuat, dan bermartabat.
Kadinkes mengungkapkan rasa syukur atas berbagai pencapaian daerah ini, termasuk predikat Kabupaten Sehat yang berhasil diraih selama 3 tahun berturut-turut.
“Insya Allah, pada tahun 2025 kita optimis mencapai status Kota Sehat Paripurna, pengakuan tertinggi dalam bidang kesehatan di Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, sejak Agustus 2024, Kabupaten Bandung Barat telah mampu mencapai Universal Health Coverage (UHC), menjamin akses kesehatan bagi seluruh masyarakatnya.
Dibuktikan dengan 12 penghargaan tingkat nasional dan provinsi, sebagai bukti keberhasilan kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, sektor swasta, dan media massa.
Kemudian terkait penanganan stunting, sambung Kadinkes, Pemerintah Daerah telah mengalokasikan anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD untuk program pemberian makanan tambahan, seperti kue dan telur, bagi ibu hamil dan balita.
“Kami berharap angka stunting terus menurun melalui program-program ini,” tambahnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang secara bersamaan meluncurkan program Integrasi Pelayanan Primer (IPP).
Peluncuran dilakukan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi.
Perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Hasnawati, menjelaskan bahwa program IPP merupakan bagian dari transformasi kesehatan untuk menghadirkan layanan promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif secara menyeluruh.
Program ini mengintegrasikan layanan di puskesmas, posyandu primal, dan dusun dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.
“Hingga 12 Desember 2024, sebanyak 92,59% puskesmas di Jawa Barat telah menerapkan IPP, mencerminkan komitmen daerah terhadap pelayanan kesehatan berkualitas”, ujarnya.
Acara peringatan HKN diakhiri dengan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba dan pemberian motivasi semangat kebersamaan diantara peserta.
Diharapkan melalui acara ini, menjadi pengingat pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. (Edo Samsudin)