TOP LINE – Jakarta – Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar), Brigjen TNI (Mar) Muhammad Nadir, M.Tr.Opsla, menghadiri seminar internasional bertajuk “Southeast Asia’s Position in Geopolitical Competition and Regional Conflicts” di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, pada Rabu (4/12/2024).
Acara ini menyoroti posisi strategis Asia Tenggara dalam dinamika geopolitik global yang semakin kompleks.
Kegiatan dimulai dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Welcome Remarks oleh Kabainstrahan Kemhan Mayjen TNI Robi Herbawan, S.E. Wakil Menteri Pertahanan RI (Wamenhan), Marsdya TNI (Purn) Dony Ermawan Taufanto, M.D.S., M.S.P., memberikan Keynote Speech yang menggambarkan pentingnya kawasan Asia Tenggara sebagai pusat peradaban, budaya, dan perdagangan dunia.
Asia Tenggara di Pusaran Geopolitik Global
Wamenhan menegaskan bahwa Asia Tenggara merupakan wilayah strategis yang berperan penting dalam perdagangan global dan menjadi pusat pertemuan berbagai budaya dan gagasan.
Posisi geografisnya menjadikan kawasan ini titik krusial dalam persaingan geopolitik antara kekuatan dunia.
Seminar ini memberikan wawasan mendalam untuk menjawab tantangan dan peluang yang dihadapi kawasan ini di tengah persimpangan global.
“Seminar ini tidak hanya bersifat akademis tetapi juga mencerminkan realitas yang kita hadapi. Melalui diskusi ini, kita dapat membangun inovasi untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan,” ujar Wamenhan RI.

Diskusi Strategis dengan Pakar Internasional
Tiga pembicara utama turut memberikan perspektif global:
Prof. Lida Masafumi dari Institute for Defense Studies Jepang,
Mayor Jenderal (Purn) Mick Ryan dari Lowy Institute Australia,
Ristian Supriyono, Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia.
Diskusi berlangsung konstruktif, membahas potensi konflik dan peluang kerja sama di kawasan Asia Tenggara.
Para peserta aktif memberikan masukan dan bertukar pandangan untuk merumuskan langkah konkret menjaga stabilitas kawasan.
Landasan Hukum dan Relevansi Strategis
Acara ini relevan dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional untuk mendukung keamanan nasional.
Selain itu, seminar ini sejalan dengan visi geopolitik Indonesia dalam menjaga perdamaian kawasan melalui pendekatan diplomasi pertahanan.
Melalui partisipasi aktif seperti ini, TNI AL, khususnya Korps Marinir, menunjukkan komitmennya dalam mendukung visi strategis pertahanan nasional yang adaptif terhadap dinamika global.