TOP LINE – PALEMBANG – Setiap Senin pagi, sebelum memulai tugas rutin, seluruh anggota Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sumsel yang beragama Islam melafalkan Asmaul Husna, sebuah kebiasaan yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Langkah ini dipimpin oleh Komandan Batalyon A Pelopor, Kompol Wahyu Prasetyo, S.H., M.Si., yang menekankan pentingnya kegiatan tersebut sebagai upaya meningkatkan spiritualitas dan disiplin.
Asmaul Husna, yang merupakan 99 nama Allah dengan sifat-sifat mulia, diyakini membawa kebaikan bagi seluruh anggota.
“Dengan membaca Asmaul Husna sebelum apel dan bertugas, kami berharap para anggota mendapatkan perlindungan dari segala keburukan yang mungkin terjadi selama bertugas. Ini juga menjadi sarana untuk memperkuat iman dan kedekatan dengan Sang Pencipta,” ungkap Kompol Wahyu Prasetyo, Senin, (21/10/2024)
Ia juga menekankan bahwa ritual ini menjadi bagian integral dari pembentukan karakter anggota.
“Selain menambah semangat, pembacaan Asmaul Husna diharapkan bisa memotivasi para anggota dalam melaksanakan tugas dengan lebih baik. Ini adalah bentuk pengingat bagi mereka untuk selalu ingat kepada Tuhan dalam setiap langkah tugas yang dijalankan,” lanjutnya.
Dalam konteks institusi kepolisian, Kompol Wahyu berharap kegiatan religius ini mampu membentuk karakter disiplin, tangguh, dan berintegritas, sejalan dengan nilai-nilai profesionalisme dan etika yang dijunjung tinggi oleh Polri.
Kegiatan ini tidak hanya dilandasi oleh keyakinan spiritual, namun juga sejalan dengan instruksi Kapolri dalam memperkuat nilai-nilai moral dan integritas personel, sebagaimana diatur dalam Perkap Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri.
Pembinaan mental dan spiritual bagi anggota kepolisian menjadi bagian penting dalam menjaga profesionalisme dan integritas personel Polri dalam melaksanakan tugas.
Dengan demikian, pembacaan Asmaul Husna sebelum bertugas ini bukan hanya tradisi, tetapi juga bagian dari strategi pembinaan yang bersifat spiritual dan moral untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.