Serangan Langsung IDF di Naqoura: Dua Personel UNIFIL Terluka

Serangan IDF
Serangan IDF Terhadap UNIFIL di Lebanon: Dunia Internasional Menyoroti Pelanggaran Hukum Internasional

TOP LINE – Lebanon – Serangan Langsung IDF, Pada Kamis, 10 Oktober 2024, dunia kembali dikejutkan dengan serangan langsung yang dilancarkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap menara pengamatan UNIFIL di Green Hill, Naqoura, Lebanon Selatan.

Serangan ini memicu ketegangan baru di kawasan yang selama ini dikenal sebagai zona rawan konflik. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 05.05 waktu setempat, dan menargetkan dua personel penjaga perdamaian PBB yang tengah bertugas.

Detail Serangan yang Mengejutkan Dunia

Serangan yang terjadi di wilayah perbatasan ini melukai dua anggota UNIFIL yang tengah berjaga, yaitu Pratu Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra, yang mengalami luka ringan dan masalah pernapasan akibat rekoset dari peluncuran proyektil.

Keduanya segera dievakuasi dan menjalani perawatan di Rumah Sakit UNIFIL. Bangunan menara pengamatan juga mengalami kerusakan pada lantai dua akibat terkena tembakan langsung.

Kronologi serangan ini menunjukkan bahwa situasi di perbatasan semakin memanas, terutama dengan aktivitas baku tembak antara IDF dan kelompok Hizbullah yang kian intens sejak pukul 00.45 WS. Tank Merkava IDF dilaporkan terlihat di sekitar Green Hill, menambah ketegangan sebelum akhirnya serangan proyektil menghantam menara UNIFIL pada pukul 05.05 WS.

Serangan langsung IDF
Serangan IDF Terhadap UNIFIL di Lebanon: Dunia Internasional Menyoroti Pelanggaran Hukum Internasional

Dunia Mengecam Pelanggaran Hukum Internasional

Serangan ini langsung memicu kecaman dari berbagai pihak di dunia internasional. UNIFIL, sebagai pasukan penjaga perdamaian yang bertugas di bawah mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701, seharusnya dilindungi oleh hukum internasional.

Tindakan IDF ini dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap resolusi tersebut, yang menegaskan pentingnya gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.

Komunitas internasional, termasuk PBB dan organisasi-organisasi hak asasi manusia, mengecam tindakan ini sebagai ancaman terhadap stabilitas regional.

Serangan terhadap pasukan perdamaian merupakan tindakan yang dapat memperburuk konflik di Timur Tengah, yang selama ini sudah dipenuhi dengan ketegangan politik dan militer.

PBB dan Langkah Diplomatik

PBB diperkirakan akan menggelar sidang darurat untuk membahas serangan ini, dengan fokus pada tuntutan untuk penyelidikan menyeluruh dan akuntabilitas dari pihak IDF.

Selain itu, seruan untuk memperkuat proteksi terhadap personel UNIFIL dan memitigasi risiko serangan di masa depan menjadi agenda penting dalam pembahasan internasional.

Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB seperti Rusia, Cina, dan Prancis diperkirakan akan mendesak Israel untuk memberikan penjelasan resmi atas serangan tersebut, serta mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden serupa.

Sementara itu, beberapa analis menilai bahwa tindakan ini dapat meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah, khususnya di perbatasan Lebanon-Israel.

Ketegangan Timur Tengah Memanas Kembali

Serangan IDF terhadap pasukan penjaga perdamaian ini datang di tengah-tengah ketidakstabilan yang sudah lama menggelayuti kawasan tersebut.

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah sering kali memicu konflik bersenjata, dan dengan adanya keterlibatan UNIFIL, situasi semakin rumit di ranah diplomasi internasional.

Banyak pihak khawatir bahwa insiden ini dapat memicu eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah, yang akan melibatkan kekuatan-kekuatan besar dunia.

Upaya diplomatik diperlukan segera untuk meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas di perbatasan Lebanon-Israel.

Serangan IDF terhadap UNIFIL menambah daftar panjang pelanggaran terhadap hukum internasional di kawasan Timur Tengah.

Dunia kini menunggu langkah-langkah konkret dari pihak-pihak terkait, baik melalui diplomasi maupun tindakan hukum, untuk memastikan bahwa pasukan penjaga perdamaian mendapatkan perlindungan yang layak sesuai mandat PBB.

Perkembangan lebih lanjut terkait situasi di lapangan akan terus dipantau, dengan harapan bahwa ketegangan ini tidak berujung pada konflik berskala lebih besar.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *