TOP LINE – Surakarta, 26 September 2024 – Pertunjukan teater Calon Arang di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah memukau penonton dengan kehadiran lebih dari 600 orang.
Pentas ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat Solo, tetapi juga penonton dari berbagai daerah, menunjukkan kekuatan budaya Nusantara yang memikat.
Diselenggarakan oleh Royal House Cultural Activity dan Teater Pandang, Calon Arang merupakan bagian dari penghormatan kepada seniman legendaris Mbah Prawoto Mangun Baskoro, atau yang dikenal sebagai Mbah Kodok.

Pementasan ini telah sukses dipentaskan di Yogyakarta dan Indramayu, dan kini di Surakarta, dengan rencana berkeliling ke lima kota besar lainnya.
Bambang Haryana H.S., Humas Royal House Cultural Activity, menjelaskan bahwa Calon Arang tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga mendidik.
“Kami ingin memperkenalkan kearifan lokal kepada generasi muda melalui pentas ini dan mendorong regenerasi teater berbasis budaya Nusantara,” ujarnya.
Pertunjukan ini berhasil mengangkat nilai-nilai lokal yang penuh makna, sekaligus membangkitkan apresiasi terhadap seni tradisional yang kaya sejarah.
Melalui pementasan di kota-kota besar, Calon Arang diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan seni teater tradisional di tengah modernisasi.
Pertunjukan ini juga memperkuat komitmen Royal House Cultural Activity dalam mempromosikan seni yang tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium edukatif dan konstruktif.
Dengan landasan hukum yang mendukung pelestarian budaya lokal, mereka berusaha memberikan nilai tambah pada setiap pertunjukan.
Keberhasilan pementasan ini menggiring opini publik bahwa budaya tradisional tetap relevan dan penting untuk dilestarikan, terutama di era globalisasi yang terus berkembang.
Melalui Calon Arang, seni teater terbukti dapat menjadi wadah penting untuk menguatkan jati diri bangsa melalui cerita-cerita lokal yang kaya pesan moral.
Annastasia, Sutradara Calon Arang , menegaskan pentingnya membawa pesan kearifan lokal melalui seni teater

“Saya coba menerjemahkan naskah Calon Arang dengan konsep panggung yang enak ditonton di iringi sajian musik klasik kontemporer dan paling penting ramuan pemain senior dan yunior harapan nya muncul regenerasi dalam dunia teater,” jelasnya.
Sukses nya pertunjukan tidak lepas dari cerita yang ditampilkan Oka Swastika Mahendrai penulis naskah calon arang juga mengungkapkan
“Naskah yang saya susun agak berbeda dengan naskah pada umumnya yang mencoba menampilkan Calon Arang yang garang dan jahat tapi saya mencoba menulis dengan mendudukan sisi calon arang sebagai seorang istri yang sangat setia dan taat ,dikhianati oleh suaminya dan juga cemoohan warga masyarakat desa. Saya ingin menempatkan sisi negatif bullying, iri hati, dan kesetiaan, kesucian perkawinan” paparnya
Dengan antusiasme tinggi dari penonton dan dukungan para pelaku seni, Calon Arang menjadi bukti nyata bahwa seni teater tradisional mampu menciptakan pengalaman yang mendalam dan bermakna, serta tetap relevan di zaman sekarang.
Luar biasa, keren