Tragedi Rutan Depok: Tahanan Tewas Dianiaya, Pengawasan Disorot

Tragedi Rutan Depok
Tragedi di Rutan Depok: Penganiayaan Berujung Maut, Rutan Berbenah

TOP LINE – Depok, 31 Agustus 2024 — Tragedi rutan Depok, Peristiwa tragis mengguncang Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Depok, di mana seorang tahanan tewas akibat penganiayaan brutal yang dilakukan oleh enam tahanan lainnya.

Kepala Rutan Depok, Lamarta Surbakti, mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan komitmen tegas dalam menyelesaikan kasus ini dan memastikan tidak akan ada toleransi terhadap pelaku kekerasan di dalam tahanan.

Tragedi Rutan Depok
Tragedi di Rutan Depok: Penganiayaan Berujung Maut, Rutan Berbenah

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya tahanan ini. Peristiwa ini sangat disesalkan dan tidak bisa ditoleransi. Belasungkawa tulus kami sampaikan kepada keluarga korban,” ujar Lamarta.

Dalam langkah konkret untuk menegakkan keadilan, Rutan Depok telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Pihak rutan akan bekerja sama secara maksimal, menyerahkan semua bukti yang diperlukan untuk mengungkap motif dan kronologi kejadian.

Rutan Depok mendukung penuh segala proses hukum yang akan dikenakan pada para pelaku penganiayaan.

Tidak hanya itu, Lamarta juga menyatakan bahwa para pelaku akan diberikan sanksi tegas di dalam Rutan.

“Kami akan mencatat tindakan mereka pada Register F, memindahkan mereka ke sel isolasi, mencabut hak remisi dan integrasi, serta memindahkan ke Nusakambangan sebagai hukuman lebih lanjut,” tegasnya.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Rutan Depok akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan pengawasan internal.

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali.

Lamarta juga memberikan peringatan keras kepada petugas yang mungkin terlibat dalam kejadian ini.

“Kami tidak akan mentolerir keterlibatan petugas dalam insiden ini. Tindakan tegas akan diberikan, dan kami akan melaporkan ke kantor wilayah untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

Di tengah beredarnya berbagai informasi di masyarakat, Rutan Depok mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi oleh rumor yang tidak benar.

Lamarta meminta agar masyarakat memberi ruang kepada pihak kepolisian untuk bekerja secara profesional dan mengungkap kasus ini hingga tuntas.

Peristiwa ini tidak hanya menjadi tragedi bagi keluarga korban, tetapi juga sorotan besar bagi sistem pengawasan di Rutan Depok.

Dengan penanganan yang transparan dan tegas, diharapkan kejadian ini dapat menjadi momentum perbaikan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *