TOP LINE – PALEMBANG – Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sumatera Selatan mengambil langkah proaktif dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan mengerahkan 63 personel ke Kabupaten Banyuasin. Langkah ini diambil sebagai bagian dari operasi mitigasi untuk mencegah meluasnya karhutla di daerah tersebut.
Personel Brimob yang terlibat dalam operasi ini ditempatkan di tujuh desa yang rawan terjadi karhutla. Mereka telah tinggal di desa-desa ini sejak 1 Agustus 2024, dengan fokus pada upaya pencegahan melalui sosialisasi kepada masyarakat setempat.
Komandan Batalyon A Pelopor, Kompol Wahyu Prasetyo S.H., M.Si., menyatakan bahwa tujuan utama dari keberadaan tim ini adalah memastikan tidak ada lagi kebakaran di wilayah tersebut.
“Personel kami ditugaskan untuk memberikan edukasi secara persuasif kepada masyarakat tentang bahaya membuka lahan dengan cara membakar serta dampak negatif karhutla terhadap lingkungan,” ujarnya.
Pendekatan persuasif ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mereka berhenti melakukan pembakaran lahan.
“Kami berharap warga semakin mengerti dan tidak melakukan pembakaran yang dapat merusak lingkungan,” tambah Wahyu.
Dengan sosialisasi intensif ini, Batalyon A Pelopor Brimob Sumsel berharap mampu menekan angka karhutla dan menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Banyuasin.
Pendekatan langsung ke masyarakat ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran yang lebih tinggi dan mencegah terjadinya bencana yang lebih besar.
Sosialisasi oleh Brimob Sumsel ini menjadi contoh konkret dari upaya preventif yang bisa menginspirasi daerah lain dalam menghadapi masalah serupa, serta menarik perhatian publik dan viral di kalangan netizen.
