
TOP LINE – Bogor – Komunitas Golok Pedang Sepuh Nusantara (GPSN) secara resmi meluncurkan buku setebal 315 halaman dan lagu “Pesona Golok Pasundan” di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, pada Selasa (20/8/2024).
Buku dan lagu tersebut, yang merupakan karya dari Pembina GPSN, Gatut Susanta, dipersembahkan langsung di hadapan Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan golok sebagai warisan dunia yang diakui oleh UNESCO.
Penjabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menyambut baik inisiatif ini.
“Saya kira ini bentuk kepedulian dari salah satu kelompok masyarakat, khususnya para pemerhati golok, dalam mendokumentasikan sejarah golok yang mungkin banyak orang belum tahu,” ujarnya usai peluncuran.
Hery juga menyoroti bahwa buku tersebut memuat sejarah lengkap mengenai golok, termasuk jenis-jenisnya serta filosofi dan nilai-nilai metafisik yang terkandung di dalamnya.
Ia menyebutkan bahwa golok merupakan peninggalan yang luar biasa dan salah satu dari banyak warisan budaya Jawa Barat, khususnya bagi suku Sunda.
Pemkot Bogor akan memanfaatkan jaringan pemerintah untuk mendukung pengajuan golok sebagai warisan UNESCO.
Gatut Susanta, penulis buku dan lagu “Pesona Golok Pasundan,” menjelaskan bahwa penulisan buku ini memakan waktu satu tahun dengan riset dan pengumpulan informasi yang mendalam.
“Ada sembilan profesor dari tiga provinsi berbeda (Jakarta, Jawa Barat, dan Banten) yang saya jadikan sebagai narasumber untuk buku ini,” jelasnya.
Lagu “Pesona Golok Pasundan” yang diaransemen oleh Tulang Bajing juga mengandung pesan penting untuk melestarikan golok sebagai warisan dunia.
Gatut berharap bahwa buku dan lagu ini dapat menjadi referensi yang kuat untuk mendukung pengusulan golok sebagai warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO.