
TOP LINE – Gunungkidul – Kisah perjuangan Untung Subagyo, atlet angkat berat difabel, menggugah hati banyak orang. Tim liputan khusus Program Kesetaraan dan inklusi bersama Nurhayati, aktivis pemerhati Disabilitas dari YRPPD. Mengunjungi rumah sederhana Untung di Padukuhan Sihono Kulon, Playen, Gunungkidul. Pada 10/08/ 2024
Meski memiliki keterbatasan fisik, semangat Untung tak pernah padam. Perjalanan menjadi atlet dimulai saat seorang teman mengajaknya mencoba olahraga angkat beban.
Tanpa pelatih, Untung mengembangkan metode latihan sendiri, yang dijalaninya dengan disiplin tinggi.
Usaha kerasnya membuahkan hasil. Pada 2008, ia meraih juara ketiga nasional kelas 124 kg. Kemudian, di tahun 2012 dan 2016, ia menyabet gelar juara pertama dan kedua di kelas 145 kg.
Puncaknya, Untung memenangkan juara pertama di Peparnas 2021 Papua di kelas 145 kg. Kini, ia tengah mempersiapkan diri untuk Peparnas 2024 di Solo, dengan target juara di kelas 65 kg.
“Alhamdulillah, bonus dari medali yang pernah saya dapatkan bisa untuk membeli tanah, mobil, dan membangun rumah,” kenangnya.
Sebagai Ketua NPC Gunungkidul selama tiga periode, Untung aktif mempersiapkan atlet difabel untuk Peparnas 2024.
Ia berharap, dari 12.000 disabilitas di Gunungkidul, akan lahir atlet-atlet baru yang sukses.
“Semoga mereka bisa mandiri secara ekonomi dan tidak merepotkan orang lain,” harapnya.
Nurhayati, Direktur Rumah Vokasi Disabilitas YRPPD, mengapresiasi perjuangan Untung sebagai wujud nyata kesetaraan.
“Kisah inspiratif ini menjadi motivasi bagi penyandang disabilitas untuk terus berjuang meraih mimpi. ‘Aku, Kamu, Kita setara’ – You Can Do It,” tegas Nurhayati
Salut,, salam kesetaraan