TOP LINE – OLIMPIADE – Indonesia unggul di kawasan Asia Tenggara, saat ini telah mengumpulkan 10 medali emas sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di Olimpiade. Sejak pertama kali berpartisipasi di Olimpiade Helsinki 1952 dengan hanya tiga atlet
perjalanan panjang Indonesia menuju kejayaan akhirnya terbayar pada Olimpiade Seoul 1988 dengan perolehan medali pertama di cabang memanah tim putri.
Sejak itu, medali emas hampir selalu menghiasi perjalanan Indonesia di Olimpiade, dengan bintang-bintang seperti Susy Susanti dan Alan Budikusuma yang meraih emas di Barcelona 1992, serta pasangan bulutangkis lainnya seperti Ricky Subagja/Rexy Mainaky di Atlanta 1996, hingga Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Tokyo 2020.
Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia menambah dua emas lagi melalui Veddriq Leonardo di cabang panjat tebing nomor speed putra dan Rizki Juniansyah di cabang angkat besi kelas 73 kg, sehingga total emas yang diraih Indonesia mencapai 10 medali.
Meskipun Indonesia telah menunjukkan dominasinya, mereka masih berada di bawah Thailand yang telah meraih 11 emas.
Selain Indonesia dan Thailand, negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Singapura, dan Vietnam juga telah meraih medali emas, meski jumlahnya jauh lebih sedikit. Sebaliknya, Malaysia yang sering dibandingkan dengan Indonesia karena kesamaan budaya, masih belum mampu meraih emas meskipun telah berpartisipasi sejak Olimpiade Melbourne 1956.
Hingga Olimpiade Paris 2024, Malaysia hanya memperoleh 8 perak dan 7 perunggu.
Walaupun unggul di kawasan Asia Tenggara, Indonesia tidak boleh merasa puas. Para pemangku kepentingan di dunia olahraga harus terus berupaya meningkatkan prestasi untuk mendekati level dua negara superpower, Amerika Serikat dan China.
Amerika Serikat sendiri telah mendominasi Olimpiade dalam beberapa edisi terakhir, termasuk di Paris 2024 dengan perolehan sementara 30 emas, 38 perak, dan 35 perunggu.
