
TOP LINE – Semarang – Survei UNNES (Universitas Negeri Semarang) merilis hasil survei indeks kepuasan masyarakat dalam penerimaan Taruna dan Taruni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2024, yang menunjukkan hasil sangat baik.
Ketua tim survei, yang juga Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum UNNES, Benny Sumardiana, menjelaskan bahwa survei ini menggunakan metode penelitian empiris.
“Responden kali ini terdiri dari 491 peserta, 300 orang tua, dan 115 panitia,” kata Benny pada Minggu (28/7/2024).
Survei tersebut mengevaluasi sembilan indikator utama: persyaratan, prosedur, waktu, biaya, standar pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, sarana prasarana, dan penanganan pengaduan.
Benny menegaskan bahwa hasil survei keseluruhan masuk dalam kategori sangat baik, dengan nilai rata-rata konversi 94,96 untuk peserta, 95,44 untuk orang tua, dan 98,25 untuk panitia.
Dalam kolom kritik dan saran, beberapa peserta dan orang tua mengusulkan agar makanan yang disajikan lebih sehat dan tidak lagi menyertakan gorengan, serta mengurangi kuota khusus untuk memperbanyak kuota reguler.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri), Irjen Dedi Prasetyo, mengumumkan bahwa kuota khusus dan rekrutmen proaktif (rekpro) dalam seleksi tingkat pusat Akpol tahun anggaran 2024 dihapus.
“Semua jalur rekpro, jalur reguler, dan kuota khusus tidak lagi ada pada tahun 2024. Semua peserta diberlakukan secara egaliter dan setara,” ujar Irjen Dedi di Auditorium Cendikia, Akpol, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/7/2024).
Survei menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap penerimaan Akpol tahun ini meningkat dibandingkan 2023, karena adanya pembenahan layanan, seperti posko aduan, survei digital, pelayanan kesehatan di setiap kegiatan, dan penyajian makanan bergizi seimbang.