Babel, 2 April 2024 – ER mengadakan jumpa pers untuk memberikan klarifikasi tuduhan terkait berita yang beredar di beberapa media online mengenai pelarian Ryan, anak Ajaw, dalam kasus skandal korupsi tambang dan penggelapan uang sebesar Rp 35 juta.
Didampingi oleh kuasa hukumnya, Syahrial Rosidi, SH, ER menegaskan bahwa pemberitaan di media online tersebut tidak benar dan terkesan menyudutkan.
“Pemberitaan ini sangat disayangkan karena tidak ada konfirmasi apapun kepada klien kami sebagai objek pemberitaan,” kata Syahrial.
Syahrial menambahkan, media seharusnya melakukan konfirmasi sebelum menurunkan berita untuk menjaga kode etik jurnalistik.
“Pemberitaan yang tidak akurat ini merusak nama baik klien kami,” ucapnya.
Dalam jumpa pers yang berlangsung di Jl. Solihin GP, Kecamatan Rangkui, ER menyanggah beberapa judul berita yang diterbitkan oleh media online, di antaranya:
1. “Skandal Korupsi Tambang: Pelarian Ryan Anak Ajaw Libatkan Erwin, Duit Rp 35 Juta Melayang Sia-sia”
2. “Pelarian Ryan Anak Ajaw: Peran Erwin dalam Upaya Membebaskan Ryan Kasus Korupsi Tambang”
3. “Skandal Korupsi Tambang: Misteri Sandi ‘Pakde’ dan Uang Rp 35 Juta Digelapkan Erwin”
Syahrial menekankan pentingnya media untuk memberitakan informasi dengan cermat dan teliti serta memberikan ruang bagi semua pihak yang terlibat untuk memberikan sudut pandang mereka secara adil dan obyektif.
ER juga menegaskan bahwa tuduhan penggelapan uang Rp 35 juta tidak benar. “Telah ada pertemuan mediasi dan kedua belah pihak sepakat untuk saling meminta maaf,” jelas ER.
Keluarga Ajaw yang hadir pada jumpa pers tersebut juga menyatakan keberatan terhadap pemberitaan yang tidak pernah mereka buat.
Mereka meminta maaf kepada ER dan menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan pernyataan apapun terkait tuduhan tersebut.
