Tramadol Resmi Dilarang WADA Mulai 2024

Tramadol Resmi Dilarang WADA Mulai 2024

TOP LINE – Mulai 1 Januari 2024, Tramadol resmi ditambahkan ke dalam Daftar Larangan Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Obat ini masuk dalam kelas S7, yang berarti akan dilarang dalam semua kompetisi olahraga.

Tramadol, yang biasa diresepkan sebagai analgesik atau pereda nyeri, kini digolongkan sebagai narkotika. Obat ini bekerja dengan mengubah respons otak terhadap rasa sakit.

Aparat Penegak Hukum seperti Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) sering menindak penjual yang menjual Tramadol tanpa izin dan resep dokter.

Penyalahgunaan Tramadol menjadi perhatian serius karena risiko ketergantungan fisik, kecanduan opiat, dan overdosis.

Studi yang didanai oleh WADA menunjukkan potensi Tramadol untuk meningkatkan performa atlet, sehingga penggunaannya dalam kompetisi dianggap tidak adil.

Atlet yang terdeteksi menggunakan Tramadol dalam kompetisi akan menghadapi Pelanggaran Aturan Anti-Doping (ADRV) dan kemungkinan larangan berolahraga.

Oleh karena itu, para atlet, pelatih, dokter olahraga, dan apoteker diimbau untuk familiar dengan Daftar Larangan WADA 2024 yang akan berlaku awal tahun depan.

Apa yang Harus Dilakukan Atlet?

Atlet yang menggunakan Tramadol harus berkonsultasi dengan dokter mereka untuk mencari alternatif pereda nyeri yang diperbolehkan dalam olahraga.

Jika tidak ada alternatif, atlet mungkin perlu mengajukan Pengecualian Penggunaan Terapeutik untuk tetap menggunakan Tramadol.

Penting juga bagi atlet yang menggunakan Tramadol di luar kompetisi untuk memperhatikan “periode pencucian” agar obat tersebut benar-benar bersih dari tubuh sebelum kompetisi dimulai.

Informasi lebih lanjut mengenai “periode penghentian” Tramadol akan disampaikan oleh WADA sebelum 1 Januari 2024.

Selain Tramadol, obat lain seperti Excimer (Chlorpromazine), yang sering dijual bebas tanpa resep, juga menjadi target penindakan oleh aparat hukum karena penyalahgunaannya dapat membahayakan kesehatan mental dan fisik pengguna.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *