TOP LINE – Seni Budaya – Trah Sultan HB II (Hamengkubuwono II) berkolaborasi dengan Arsa Pictures untuk mengangkat kisah hidup dan perjuangan Sultan Hamengkubuwono II (Sultan HB II) dalam film “The King of Nusa”.
Selain film, mereka juga akan mengadakan sarasehan nasional tentang kebudayaan dan sejarah abad ke-18.
Rencana ini merupakan bagian dari diplomasi kepada Pemerintah Inggris untuk mengembalikan harta dan karya bersejarah milik Sultan HB II yang dirampas saat Geger Sepehi 1812.
Film ini diharapkan bisa membuka wawasan generasi muda tentang perjuangan leluhur dalam mempertahankan Nusantara, khususnya Yogyakarta.
Suharno, penulis skenario film, menjelaskan bahwa “The King of Nusa” akan menggunakan teknologi CGI 3D dengan melibatkan 100 ahli.
Film ini akan mengisahkan pengkhianatan, cinta, dan perjuangan Sultan HB II melawan penjajahan, serta menolak aturan asing di Yogyakarta.
Film ini juga akan menyoroti keberanian Sultan HB II, yang tiga kali naik turun tahta, dalam mempertahankan hak dan kebenaran.
“The King of Nusa” bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan bagi generasi muda untuk memahami pentingnya identitas kebangsaan dalam menjaga seni, budaya, dan tradisi di tengah serbuan budaya asing.
Film ini juga akan mengungkap misteri Serat Suryo Rojo dan peristiwa penyerbuan Keraton Yogyakarta oleh Inggris pada 1812, yang melibatkan ribuan prajurit dan menyebabkan penjarahan besar-besaran terhadap kekayaan keraton.
Sejarah ini diharapkan dapat memberikan pelajaran bagi penonton untuk memahami keadaan masa lalu tanpa kebencian.
